Tengoklah ke Belakang, Sekali Saja
22.11 | | 3 Comments
Allah selalu bersama hamba yang bertaqwa
09.58 | | 0 Comments
Karena Kita Tak Pernah Tau, Dari Mulut Siapa Doa Terkabul
21.25 | | 3 Comments
Ketika Mulut Terbungkam
Akan datang hari mulut dikunci, kata tak ada lagi.
Akan tiba masa tak ada suara, dari mulut kita.
Berkata tangan kita tentang apa yang dilakukannya.
Berkata kaki kita kemana saja ia melangkah.
Itulah sepenggal lirik lagu Chrisye, yang berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berbicara”.
Begitulah peristiwa yang terjadi di akhirat kelak. Saat di dunia hanya mulut yang berbicara, maka di akhirat nanti ia dibiarkan bungkam. Kaki dan tanganlah yang akan memainkan peran untuk berbicara. Sesuai dengan firman Allah:
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. (Q.S. Yasin : 65)
Kaki dan tangan akan menjadi saksi kita. Apa saja yang sudah kita lakukan di dunia ini?
Apakah tangan ini lebih banyak untuk menolong orang atau suka memukul orang?
Apakah kaki ini lebih sering melangkah ke majelis ilmu atau ke tempat maksiat?
Jangan sampai di akhirat kelak kita menyesal terhadap apa yang kita lakukan di dunia. Gunakan tangan dan kaki ini untuk kebaikan yang bisa bermanfaat untuk orang di sekitar kita. Karena itulah menjaga tubuh dari perbuatan maksiat adalah kepastian agar selamat dari adzab Allah. Allah Maha Tahu dan Maha Berkuasa atas segala makhluknya.
Bukan hanya tangan dan kaki kita. Begitu pun dengan semua barang-barang yang kita miliki. Gunakanlah untuk segala macam kebaikan.
Ketika kita punya motor, maka gunakanlah untuk kebaikan seperti datang ke majelis ilmu, menjenguk orang sakit, mengantar teman yang sakit.
Ketika kita punya handphone, maka gunakan untuk berbagi nasihat kebaikan, mendengarkan murottal Al-Qur’an, dan sebagainya.
Maka perbanyaklah kita mengingat hari akhir dan neraka, karena yang demikian akan menambah rasa keimanan kita kepada Allah dan menambah rasa takut kepada Allah.
Sungguh alam akhirat sangatlah berbeda dengan dunia. Kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan kenikmatan surga dan panas dunia tidak sebanding dengan panasnya neraka.
Semoga kaki dan tangan ini menjadi saksi kita dalam hal kebaikan. Begitu juga dengan barang-barang yang kita miliki bisa menjadi saksi atas kebaikan yang telah kita lakukan. Semoga menjadi pemberat amal kebaikan kita, sehingga surga yang kita impikan dapat kita raih. Aamiin.
Tidak tahu kita bila harinya, tanggung jawab tiba
Rabbana..
Tangan kami..
Kaki kami..
Mulut kami..
Mata hati kami..
Luruskanlah
Kukuhkanlah..
Di jalan cahaya..
Sempurna..
@utamidwikania
17.30 | | 1 Comments
M.E.N.U.N.G.G.U
Menunggu adalah sesuatu yang penuh harap. Berharap dengan tenang ataupun penuh kecemasan. Apakah yang dinantikanya akan datang atau tidak?
Menunggu bagi siswa sekolah adalah saat pembagian raport. Apakah berwarna hitam atau merah? Atau berwarna warni?
Menunggu bagi anak-anak adalah ketika ayah dan ibunya berjanji akan membelikan ia permen.
Menunggu bagi ibu-ibu yang hendak ke pasar adalah ketika menunggu angkutan umum di halte. Apakah angkutan umum bernomor 01 atau 03?
Menunggu bagi keluarga yang sedang makan malam di restoran adalah ketika menunggu pelayan membawakan pesanan makanannya.
Menunggu bagi pelamar kerja adalah saat berada di tukang potokopi. Mempotokopi berlembar-lembar surat lamaran, CV, Ijazah, KTP, dan sertifikat-sertifikat.
Yaahh menunggu. Satu kata penuh rasa.
Bulan menunggu matahari terbenam. Matahari pun menunggu bulan tenggelam.
Begitu juga pelangi yang setia menunggu hujan reda.
Menunggu itu sesuatu yang mengesalkan.
Menunggu kamu di perempatan jalan selama bermenit-menit ditemani oleh ratusan semut yang berlalu lalang.
Menunggu itu sesuatu yang penuh pengharapan dan membahagiakan.
Menunggu kepompong bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Ohh indahnya.
Aku pun juga merasakan menunggu. Menunggu kamu yang di sana. Hingga doa-doa penuh harap kupanjatkan pada-Nya. Ku menanti dalam taat. Kumenanti dalam sabar. Kumenanti bersama Cinta-Nya. Hingga kamu tiba di waktu yang indah dan tepat.
Dan pada akhirnya setiap makhluk yang bernyawa di muka bumi ini pun akan menunggu. Menunggu sesuatu yang pasti, tapi tak ada yang pernah tahu kapan itu terjadi. Hanya DIA yang tahu segalanya, karena DIA yang menentukan. Maka persiapkan bekal terbaik kita, agar dalam masa menunggu tidak dihantui rasa ketakutan. Dan inilah masa akhir penantian kita yaitu...
Menunggu AJAL tiba.
@utamidwikania
23.13 | | 1 Comments
Air Mata Keberkahan
Www.fimadani.com
01.35 | | 0 Comments
Keluarga kan membentuk karakter anak...
19.45 | | 0 Comments