Ketika Mulut Terbungkam

Akan datang hari mulut dikunci, kata tak ada lagi.
Akan tiba masa tak ada suara, dari mulut kita.
Berkata tangan kita tentang apa yang dilakukannya.
Berkata kaki kita kemana saja ia melangkah.

Itulah sepenggal lirik lagu  Chrisye, yang berjudul “Ketika Tangan dan Kaki Berbicara”.
Begitulah peristiwa yang terjadi di akhirat kelak. Saat di dunia hanya mulut yang berbicara, maka di akhirat nanti ia dibiarkan bungkam. Kaki dan tanganlah yang akan memainkan peran untuk berbicara. Sesuai dengan firman Allah:
“Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan”. (Q.S. Yasin : 65)

Kaki dan tangan akan menjadi saksi kita. Apa saja yang sudah kita lakukan di dunia ini?
Apakah tangan ini lebih banyak untuk menolong orang atau suka memukul orang?
Apakah kaki ini lebih sering melangkah ke majelis ilmu atau ke tempat maksiat?

Jangan sampai di akhirat kelak kita menyesal terhadap apa yang kita lakukan di dunia. Gunakan tangan dan kaki ini untuk kebaikan yang bisa bermanfaat untuk orang di sekitar kita. Karena itulah menjaga tubuh dari perbuatan maksiat adalah kepastian agar selamat dari adzab Allah. Allah Maha Tahu dan Maha Berkuasa atas segala makhluknya.

Bukan hanya tangan dan kaki kita. Begitu pun dengan semua barang-barang yang kita miliki. Gunakanlah untuk segala macam kebaikan.

Ketika kita punya motor, maka gunakanlah untuk kebaikan  seperti datang ke majelis ilmu, menjenguk orang sakit, mengantar teman yang sakit.

Ketika kita punya handphone, maka gunakan untuk berbagi nasihat kebaikan, mendengarkan murottal Al-Qur’an, dan sebagainya.

 Maka perbanyaklah kita mengingat hari akhir dan neraka, karena yang demikian akan menambah rasa keimanan kita kepada Allah dan menambah rasa takut kepada Allah.

Sungguh alam akhirat sangatlah berbeda dengan dunia. Kenikmatan dunia tidak ada apa-apanya dibandingkan kenikmatan surga dan panas dunia tidak sebanding dengan panasnya neraka.

Semoga kaki dan tangan ini menjadi saksi kita dalam hal kebaikan. Begitu juga dengan  barang-barang yang kita miliki bisa menjadi saksi atas kebaikan yang telah kita lakukan. Semoga menjadi pemberat amal kebaikan kita, sehingga surga yang kita impikan dapat kita raih. Aamiin.

Tidak tahu kita bila harinya, tanggung jawab tiba
Rabbana..
Tangan kami..
Kaki kami..
Mulut kami..
Mata hati kami..

Luruskanlah
Kukuhkanlah..
Di jalan cahaya..
Sempurna..



@utamidwikania

1 komentar:

Faruq Candra mengatakan...

Allaahummaj-'allii nuuron fii qolbi.. Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku.
wa nuuron fii qobrii, wa nuuron fii sam-'ii - Cahaya di dalam kubur dan pendengaranku.
wa nuuron fii bashorii, wa nuuron fii sya'-rii - Cahaya dalam penglihatanku dan rambutku
wa nuuron fii basyarii, wa nuuron fil lahmii - Cahaya dalam kulit dan tulangku
wa nuuron fii damii, wa nuuron fii 'izhoomii - Cahaya dalam darah dan dagingku
wa nuuron min baini yadayya, wa nuuron min kholfii - Cahaya di antara kedua tanganku dan dari belakangku
wa nuuron'an yamiinii, wa nuuron'an syimaalii - Cahaya di sebelah kanan dan kiriku
wa nuuron min fauqii, wa nuuron min tahtii - Cahaya dari atas dan bawahku
Allahuma zidnii nuuron - Ya Allah, tambahkanlah padaku cahaya
wa a'-thinii nuuron, waj-'allii nuuron - berilah aku cahaya dan jadikanlah buatku cahaya. ( HR Imam Tarmidzi dan Thabrani)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.